by : Syekh Muhammad Sirrullah Al-Jawani
Manusia unggul adalah kalifah-Nya Allah
Tubuhnya mengakar ke bumi
Jiwanya menjangkau langit
Ruhnya selalu hadir dalam kebersamaan dengan-Nya
Bagaikan samudra, semua dilarutkan dalam dirinya
Tanpa ada perubahan di dalamnya
Itulah makna sejati, apa yang disebut JAWA
Pribadi teguh, memegang prinsip
Luwes menerima segala perubahan yang terjadi, tanpa perlu ada konflik
Sebab se-alam semesta adalah saudara
Tetepi cukup dengan kesadaran bahwa perbedaan adalah dinamika
Pertentangan adalah Qodrati, evolusi untuk menghasilkan sintesa-sintesa pembaharuan
Dalam Jawa, manusia bukan dipandang tak berdaya di hadapan-Nya
Tetapi seorang sahabat, kawan dan kekasih-Nya
Kepasrahan bukan menerima nasib tanpa kejuangan,
Tetapi menerima hidup dengan apa realitanya termasuk perjuangannya
Sudah jelas difirmankan oleh ALLAH SWT, dalam Q.S. 13 Ar-Ra’d : 11 berbunyi :
“Sesungghnya Allah tidak akan merubah ni’mat yang ada pada suatu kaum,
kecuali bila mereka sendiri merubah keadaannya”
JAWA bukan berarti orang, suku atau apapun, melainkan “Jiwa Yang Dewasa”
------------------------------------------------
RENUNGAN
by : Syekh Muhammad Sirrullah Al-Jawani
Aku lunglai di hadapan kepentingan-kepentinganku
Tak kuasa membedakan kebenaran dan kesalahan
Hanya orang yang ikhlas bisa lurus menjalankan hidup
Semua disadarinya sebagai perbuatan-perbuatan-Nya
Semua akan kembali kepada-Nya, menuju kepada-Nya
Karena semua berasal dari-Nya
Kalau engkau sadar siapa dirimu
Dirimu tiada lain adalah cahaya
Nafsumu, pikiranmu apalagi jasadmu
Hanyalah atribut-atributmu semata
Kesombongan terbesar adalah, bila dalam dirimu sedikitpun engkau tidak menyaksikan Tuhanmu
------------------------------------------------
by : Syekh Muhammad Sirrullah Al-Jawani
Aku lunglai di hadapan kepentingan-kepentinganku
Tak kuasa membedakan kebenaran dan kesalahan
Hanya orang yang ikhlas bisa lurus menjalankan hidup
Semua disadarinya sebagai perbuatan-perbuatan-Nya
Semua akan kembali kepada-Nya, menuju kepada-Nya
Karena semua berasal dari-Nya
Kalau engkau sadar siapa dirimu
Dirimu tiada lain adalah cahaya
Nafsumu, pikiranmu apalagi jasadmu
Hanyalah atribut-atributmu semata
Kesombongan terbesar adalah, bila dalam dirimu sedikitpun engkau tidak menyaksikan Tuhanmu
------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar