Senin, 11 Mei 2009

Tulisan Bapak H. Slamet Utomo

“ ITSBATUL YAKIN “

Aku Khusyu’i Islam dengan kebodohanku dan kefakiranku

Tidak ada sesembahanku kecuali Allah, dan nabi Muhammad utusan Allah

Aku datangi Allah dengan jiwaku, dan aku kembalikan wujudku kepada-Nya

Jiwaku milik-Nya, wujudku kehendak-NyaDi sana aku puji Allah,

alangkah indahnya dan lembutnya Aku sholat datang berbicara dengan kerinduan kepada-NyaSatu persatu ajaran rasul aku jalankan,

aku rasakan manisnya, indahnya, lembutnya, getaran iman “ ITSBATUL YAKIN “

Aku dapatkan untukmu Islam, air mata menetes tanda keharuan

Andaikan orang-orang yang menyatakan dirinya mempunyai dasar berani datang berjalan kepada Allah, Insya Allah bukanlah perbedaan-perbedaan paham yang runcing ditemukan, tetapi Islam yang maha luas Aku sekarang tahu akan daku,

Kelanggengan adalah hakikiku yang Engkau dahului dengan pengakuan-Mu,

Ya Allah sebagai sesembahan manusia Pengakuanku adalah kehancuranku,

adalah syirikku kefana’anku adalah pasrahkuDalam keheningan, Engkau lebih nyata dariku, lebih nyata dari yang tampakEngkau bersembunyi di dalam Al-quran Mu

Ya Allah ………..! bila mema’rifatkan diriku kepada-Mu,

terdapat kekurangan dan kesalahanku,

ampunilah aku Ya Allah ………….

aku bersaksi :LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASUULULLAH

( Tidak ada sesembahanku kecuali Allah, dan nabi Muhammad utusan Allah )

Berkehendaklah Allah, dengan Rahmat-Mu kepada semua yang tergelar Jangan Engkau tinggalkan kami dan Engkau murkai semua yang tergelar ini


( H.S. UTOMO )

Tulisan Syekh Muhammad Sirrullah Al-Jawani

JAWANI WISIK AL-MAULUDI
by : Syekh Muhammad Sirrullah Al-Jawani


Manusia unggul adalah kalifah-Nya Allah
Tubuhnya mengakar ke bumi
Jiwanya menjangkau langit
Ruhnya selalu hadir dalam kebersamaan dengan-Nya

Bagaikan samudra, semua dilarutkan dalam dirinya
Tanpa ada perubahan di dalamnya

Itulah makna sejati, apa yang disebut JAWA
Pribadi teguh, memegang prinsip
Luwes menerima segala perubahan yang terjadi, tanpa perlu ada konflik
Sebab se-alam semesta adalah saudara
Tetepi cukup dengan kesadaran bahwa perbedaan adalah dinamika
Pertentangan adalah Qodrati, evolusi untuk menghasilkan sintesa-sintesa pembaharuan

Dalam Jawa, manusia bukan dipandang tak berdaya di hadapan-Nya
Tetapi seorang sahabat, kawan dan kekasih-Nya

Kepasrahan bukan menerima nasib tanpa kejuangan,
Tetapi menerima hidup dengan apa realitanya termasuk perjuangannya
Sudah jelas difirmankan oleh ALLAH SWT, dalam Q.S. 13 Ar-Ra’d : 11 berbunyi :
“Sesungghnya Allah tidak akan merubah ni’mat yang ada pada suatu kaum,
kecuali bila mereka sendiri merubah keadaannya”

JAWA bukan berarti orang, suku atau apapun, melainkan “Jiwa Yang Dewasa”

------------------------------------------------

RENUNGAN
by : Syekh Muhammad Sirrullah Al-Jawani

Aku lunglai di hadapan kepentingan-kepentinganku
Tak kuasa membedakan kebenaran dan kesalahan
Hanya orang yang ikhlas bisa lurus menjalankan hidup
Semua disadarinya sebagai perbuatan-perbuatan-Nya
Semua akan kembali kepada-Nya, menuju kepada-Nya
Karena semua berasal dari-Nya

Kalau engkau sadar siapa dirimu
Dirimu tiada lain adalah cahaya
Nafsumu, pikiranmu apalagi jasadmu
Hanyalah atribut-atributmu semata

Kesombongan terbesar adalah, bila dalam dirimu sedikitpun engkau tidak menyaksikan Tuhanmu

------------------------------------------------

Tulisan Bapak H. Slamet Utomo





AKU SANG PERKASA

Akal pikir masih mengajak–ajak ke arah buruk
Budi masih mengajak-ajak ke arah buruk
Hati masih mengajak-ajak ke arah buruk
Apalagi nafsu banyak mengajak-ajak ke arah buruk

Tapi sang Aku (Ingsun) perkasa,
Dia melihat dan mengetahui itu baik dan itu buruk
Dia tak tergoyangkan tetapi ada sejak Adam ataupun Hawa
sampai akhir selesainya yang terwujud
Selesainya semua pakerti yang tak hilang selamanya



--------------------------





MUHAMMAD RASULULLAH HANYA SATU

Ada dua ……………
Yang satu ahli syarah
Yang satu ahli laku
Mana yang baik, mana yang harus dicontoh
Mengapa tidak disatu

Jangan, …………jangan saling tuduh
Bersatulah Islam
Ingatlah ……dalam masjid tidak ada mutazila, tidak ada sunnah wal jama’ah
Tidak ada qadariah, tidak ada syiah

Kembalilah ………! Nabi Muhammad hanya satu
Dialah Nuruun Alaa Nuurin
Hanya Dia yang memberi syafaat di hari kiamat
Tidak ada yang mampu menataki kiamat
Hanyalah Pencipta dan kekasih-Nya

Namamu Ku-sertakan dengan nama-Ku
“LAAILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULLULLAH”
“BISMILLAH HIRAH MANIRRAHIM”
“ALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMIN”
“LAAILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULLULLAH”
Panji yang dibawa-Nya semua nabi di belakang-Nya





Banyuwangi, 14 Ramadhan 1409 H
20 April 1989 M

Oleh :

H. Slamet Utomo


--------------------------




Bung Karno Penyambung Lidah Amanat Penderitaan Rakyat


Bung Karno bekata : “Ibu Pratiwi mempunya konde yang harus kita hias dengan bunga-bunga kataku”, engkau harus menyumbang bunga kepada konde dari pada ibu pratiwi ini

engkau bisa menyumbang apa? bisa menyumbang melati,
berilah melati kataku

engkau bisa menyumbang apa? bisa menyumbang mawar,
berilah mawar kepada ibu pratiwi

engkau bisa menyumbang apa? bisa menyumbang melur kepada ibu pratiwi,
berilah melur kepada ibu pratiwi


engkau bisa menyumbang apa? engkau bisa menyumbang bunga cempaka kepada ibu pratiwi,
berilah cempaka kepada ibu pratiwi


engkau bisa menyumbang apa? bisa menyumbang bunga kamboja kepada ibu pratiwi, sumbanglah bunga kamboja kepada ibu pratiwi.

Cita-cita Pahlawan Proklamator RI Bung Karno



Pesan Bung Karno, “Kita tuangken satu masyarakat tanpa explotation de l’homme par l’homme, satu masyarakat yang tiap-tiap manusia Indonesia merasa bahagia, satu masyarakat yang tiada seorang ibu menangis oleh karena tidak bisa memberi susu kepada anaknya, satu masyarakat yang tiap-tiap orang menjadi cerdas, satu masyarakat yang benar-benar membuat bangsa Indonesia ini satu bangsa yang terdiri dari pada ratusan juta Insan Al-Kamil yang hidup dengan bahagia di bawah kolong langit buatan Allah Subhanahu Wata a’la.