Rabu, 16 Februari 2011


Presiden RI Pertama Ir. ACHMAD SOEKARNO ... HAJI AKBAR













Bung Karno adalah seorang Haji Akbar. Nalarnya, saat ia berangkat haji tahun 1955, ritual inti haji terjadi pada hari Jumat, sebuah hari suci bagi umat Islam. Karena itulah ia bergelar Haji Akbar. Tentu saja peristiwa itu tergolong langka. Sebuah versi menyebutkan, dari ibadah haji yang dilakukannya itulah ia mendapat tambahan nama “Ahmad”.

Akan tetapi, Bung Karno tetap Bung Karno. Ia tidak menyandangkan nama Ahmad maupun gelar haji di depan namanya. Karenanya, ia pernah berang manakala seorang wartawan Amerika Serikat menuliskan namanya sebagai Ahmad Soekarno.

Menunaikan ibadah haji tahun 1955, tentulah berbeda dengan era sekarang. Sebab, fasilitas penunjang kelancaran beribadah, belum sesempurna saat ini. Sebagai contoh, ritual sa’i, yakni berjalan kaki dengan tergesa-gesa antara dua bukit, bukit Shafa dan Marwah tidak semudah sekarang.

Sa’i, adalah sebuah ritual yang mengilas balik ketika Ismail, putra Nabi Ibrahim dari Siti Hajar, masih menyusu. Suatu hari perbekalan mereka habis, Ismail kelaparan dan kehausan. Siti Hajar mencoba mencari sumber air dengan berlari-lari antara dua bukit: Shafa ke Marwah demi seorang anak amanah Allah. Hajar pun terus mencari sumber air bolak-balik tujuh kali. Sampai suatu ketika, Allah menolong mereka dengan memberikan sumber air yang jernih, yang sekarang kita namakan air zam-zam. Sumber air yang keluar dari hentakan dan jejakan kaki Ismail.

Kisah Siti Hajar ini diabadikan dan dikenang oleh seluruh umat Islam di dunia, sebagai rangkaian ibadah haji, yakni sa’i -berlari-lari kecil atau berjalan tergesa-gesa dari Sahfa ke Marwah bolak-balik tujuh kali.

Nah, di tahun 1955, jalan antara dua bukit tadi masih sempit dan tidak rata, ditambah kepikukan pertokoan dan warung-warung makan di kiri kanan jalan tadi. Sedangkan saat ini, jalan antara Shafa dan Marwah lebar dan mulus berkat hamparan marmer, beratap pula. Jika dulu, jalur tadi sempit dan digunakan untuk dua jalur, maka saat ini sudah jauh lebih lebar, dan terdapat pemisah antara satu jalur dan jalur lainnya.

Sejarah Saudi Arabia mencatat, perbaikan jalur antara bukit Shafa dan Marwah adalah berkat saran Bung Karno kepada Raja setempat. Pada tahun 1955, pengaruh Bung Karno memang begitu besar. Tidak saja di negara-negara Asia dan Afrika, tetapi hingga ke bentang Eropa, Amerika, bahkan Timur Tengah, termasuk Saudi Arabia.

Dr. Soeharto, dokter pribadi yang ikut serta dalam rombongan haji Bung Karno, menuturkan betapa ia merasa beruntung. Sebab, tidak seperti kebanyakan jemaah haji yang lain, maka Bung Karno dan rombongan diperkenankan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di areal Masjid Nabawi, Madinah. Raja Arab begitu menghormati Bung Karno.

Dalam perjalanan pulang dari Tanah Suci, kepada Dr. Soeharto dan didengar anggota rombongan yang lain, Bung Karno sempat menyampaikan pesan spiritualnya. Katanya, “To… kamu hendaknya jangan mempergunakan predikat haji, sebelum kamu betul-betul dapat mendirikan –tidak sekadar menjalankan– shalat secara tertib sebagaimana yang diperintahkan.”

========================================================

"POHON SOEKARNO" DI ARAFAH













PadangArafah… sebuah areal yang sakral dalam ritual haji. Tidak sah ibadah haji, tanpa melakukan wukuf (berdiam diri) dipadangba’da Arafah. Tak heran, jika pada tanggal 9 Dzulhijah, di antara waktu tergelincirnya matahari ( dhuhur) hingga terbenamnya matahari, semua jemaah haji, tanpa kecuali, harus menjalani wukuf di Arafah.

Yang sehat, yang sekarat… yang gagah, yang jalan dipapah… harus berdiam di Arafah. Sekalipun untuk itu, si sakit harus tetap di pembaringan dengan berbagai selang infus dan alat-alat bantu medis lainnya. Alhasil, berbondong-bondonglah jutaan jemaah haji menuju padang Arafah.

Lokasi padang Arah, kurang lebih sekitar 26 km sebelah tenggarakota Mekah. “Kehidupan” di Arafah hanya tampak pada tanggal 9 Dzulhijah. Selebihnya, Arafah adalah daerah tak berpenghuni. Di luar waktu wukuf, Arafah tidak lagi menjadi daerah sakral dan mustajab. Sebaliknya, pada waktu wukuf itulah Arafah menjadi daerah yang begitu sakral.

Menggambarkan suasana wukuf di Arafah, bisa sangat panjang.Karenanya, mari kita ambil haluan semula, menyoal adanya “Pohon Soekarno” di sana. “Pohon Soekarno” di Padang Arafah. Dinamakan pohon Soekarno, semata sebagai penghargaan bangsa Arab kepada Presiden Republik Indonesia yang pertama, Soekarno.

Soekarno-lah yang menggagas penghijauan di Padang Arafah. Konon, Soekarno pula yang memilihkan jenis tanaman, hingga menyiapkan sebuah tim penghijauan Arafah. Gagasan Soekarno berhasil. Padang tandus dengan permukaan batu cadas nan gersang, berhasil dihijaukan oleh Soekarno. Raja Fahd (ketika itu), sangat berterima kasih, dan mengabadikan nama “Pohon Soekarno” untuk poho-pohon yang sekarang menghijaukan areal Arafah seluas kurang lebih 5,5 km X 3,5 km atau setara 19,25 km persegi.

Hingga kini, orang masih banyak yang bertanya-tanya ihwal jenis pohon yang dinamakan “Pohon Soekarno” itu. Ada sejumlah nama yang acap diucap orang. Di Indonesia, jenis pohon yang ditanam di Arafah itu dinamakan pohon imba. Selain daunnya berkhasiat untuk mengobati diare, lebih dari itu jenis pohon ini sangat tahan hidup di daerah tandus, bahkan dalam suhu udara yang panas ekstrim.

Sumber lain menyebut nama pohon mindi sebagai “pohon Soekarno” di Arafah. Jenis pohon mindi ini bisa hidup di tanah berpasir, tandus, gersang… dan sangat tahan meski kekurangan air. Daunnya diyakini berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Sekalipun begitu, dahan dan rantingnya sangat mudah patah. Sangat mungkin, pohon imba dan pohon mindi itu sama. Setidaknya, berasal dari rumpun pepohonan yang sejenis.

Yang pasti, dengan gagasan penghijauan Arafah, kini areal itu menjadi ijo royo-royo. Dipotret dari udara, tampak petak-petak hijau dengan aneka bentuk tenda perkemahan jemaah haji, disekat jalur jalan beraspal mulus.

Hal lain, Padang Arafah ini juga diibaratkan rahim ibu. Artinya, luas arealnya tidak pernah bertambah luas, tetapi tatap mampu menampung berapa pun jumlah jemaah. Jika luas Arafah hanya ideal dihuni tak lebih dari 2 juta jiwa, faktanya pada musim haji, penghuni Padang Arafah bisa mencapai 3,5 – 4 juta.

Laksana rahim sang ibu, yang mampu mengandung satu janin, atau beberapa janin sekaligus, maka seperti itu pulalah Padang Arafah. Ia cukup bagi 2 juta jemaah haji… dan tetap cukup meski berisi 4 juta jemaah haji. Arafah juga sebuah miniatur Padang Mahsyar atau yang juga disebut yawm al Mahsyar (Hari Kebangkitan). Dan Soekarno telah menghijaukan areal yang begitu sakral bagi seluruh umat muslim di atas bumi, sehingga namanya pun diabadikan di sana.

===========================================================================

BATU GANTUNG MESJID AL AQSA















Keterangan : Bukti kebesaran Allah SWT batu tempat duduk Nabi Muhammad

SAW sewaktu Israk Mikraj sampai kini masih tetap terapung di udara. Pada
saat Nabi Muhammad hendak Mikraj batu tersebut nak ikut bersama, tetapi
Nabi SAW menghentakkan kakinya pada batu tersebut, maksudnya agar batu
tersebut tidak dibenarkan ikut.
Kisah Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW tentang batu gantung tersebut yang
berada dalam masjid Umar (Dome of the Rock) di Lingkungan Masjidil AL
AQSA di Yarusalem (Baitulmuqadis).

Foto ini dari seorang hamba Allah sewaktu melawat Al Aqsa (yg
sebenarnya) di Jerusalem, Subhanallah … !! Foto ini dapat lolos
kerana tidak diketahui oleh pihak
Israel yang berkawal dan menjaga
tempat tersebut dengan ketat.

Sampai sekarang masjid “dome of rock” ditutup untuk umum, dan Yahudi
telah membuat masjid lain iaitu Al Sakhra tak jauh disebelahnya
dengan kubah “emas” ( yg sering terlihat di poster2 yg disebarkan ke
seluruh dunia dimana2 ) dan disebut sebagai Al Aqsa, untuk mengelabui
ummat Islam dimana masjid Al Aqsa yang sebenarnya, yang Nabi Muhammad
SAW pernah sebutkan Al Aqsa sebagai “masjid kubah biru”.
Sekarang ini masjid Al Aqsa yg sebenarnya sudah diambil alih oleh
Israel
dan merancang untuk dihancurkan untuk diganti sebagai tempat ibadah
mereka kerana bersebelahan dengan tembok ratapan bangsa Yahudi.

========================================================

Jumat, 31 Desember 2010

Panduan Perenungan di akhir tahun 2010 menuju 2011

Salam, Rahmat dan Berkah Allah untuk semua


Ada masukan dari seorang sahabat saya tentang Panduan Perenungan di akhir tahun 2010 menuju 2011:


Tahap 1 : Evaluasi (Taubat)
1.a. Evaluasi Bidang Finansial
- Berapa Pendapatan kita per tahun ? per bulan ? per hari ?
- Berapa Pengeluaran kita per tahun ? per bulan ? per hari ?
- Berapa Besar Hutang kita ?
- Berapa Kekayaan kita yg ada di akhir tahun ini ? Berapa Tabungan kita ?
- Apakah Kekayaan kita bisa mengcover Hutang/ kewajiban-kewajiban kita ?
Tidak berhenti disini, direnungkan - dari sumber mana uang yg kita peroleh ? berapa persen halalnya ? berapa persen haramnya ?
Dari yg ada berapa zakat dan sedekah yg telah kita keluarkan

1.b. Evaluasi bidang Kesehatan
- Kesehatan Badan, Seberapa sehatkah kita ? berapa kali kita jatuh sakit ? sakit apakah ?
bagaiman performance kesehatan kita (kolestrol, asam urat, gula darah, creatinin dsb) apakah masih dalam kategori sehat.
- Kesehatan Emosi & Jiwa, Seberapa kalikah kita stress, sedih, gelisah, sudah. Seberapa sering kita marah ? iri hati ? benci ? pesimistis ? berpikiran dan berprasangka negatif ?

1.c. Evaluasi bidang Sosial
- Seberapa Harmoni hubungan kita dengan keluarga kita, dengan pasangan kita, anak dan atau orang tua kita, tetangga kita, rekan sejawat di lingkungan kerja, serta pergaulan yang lain.
- Seberapa besar kontribusi dan partisipasi sosial kita pada masyarakat ?

1.d. Evaluasi bidang Intelektualitas
-Seberapa tumbuh ilmu-pengetahuan bermanfaat yang kit dapat ? Seberapa banyak informasi, ilmu, teknologi yang kita serap ? dan Seberapa besar manfaatya bagi kehidupan kita ?

1.e. Evaluasi bidang spiritual
- Seberapa dekat kita dengan Tuhan ? Seberapa baik kita melaksanakan Perintah Tuhan ? Seberapa taat kita untuk menjauhi larangan Tuhan ? Seberapa Cinta kita pada Tuhan dengan Cinta yang melebihi cinta kita pada yang lain ?
- Seberapa siap kita menghadapi mati kembali pada Tuhan ?

Dalam Akhir Evaluasi diri, kita renungkan benar-benar apa2 yang menjadi kelemahan kita dan apa-apa yang bisa menjadi kekuatan kita. Serta apa-apa yang menjadi Tantangannya serta Peluang untuk memperbaikinya.
Atas segala kelemahan (dosa), kita melakukan penyesalan, mohon ampunan, dan menetapkan komitment untuk terus-menerus memperbaikinya. Ada baiknya kita akhiri renungan tahap-1 ini dengan sholat Taubat dua rokaat dan banyak istighfar.


2. Tahap Menyongsong Hari Depan Yang lebih baik (Hajat)
Berangkat dari Komitmen untuk terus-menerus memperbaiki diri, kita nyatkan dalam Batin.
Bismillahi rahmanie Rahiem,

1. Aku sedang menuju kondis Keuangan Yang Ideal, berkah, berlimpah

2. Aku sedang dalam proses memperoleh anugerah Kesehatan yang Ideal lahir Batin

3. Aku sedang berjalan salam proses peningkatan hubungan sosial yang semakin baik dan semakin membaik

4. Aku terus-menerus bertumbuh intelektualitas

5. Aku, Insya Allah, semakin dekat dan dekat kepada Tuhan Semesta Alam, semakin mencintai-Nya, semakin tulus-iklash menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Kita endapakan dalam pikiran bawah sadar dan kita polakan dalam pikiran sadar, masuk kedalam batin dan menembus Jiwa dengan kesadaran -Aku-.

Teruskan sholat Hajat Dua raka'at dan panjatkan Doa kita, dan pungkasi Doa kita dengan Doa Sapu Jagad " Ya Tuhan, berilah hamba kebahagiaan Dunia dan kebahagian Akhirat, serta jauhkan hamba dari Neraka (penderitaan/Murka-Mu)". Amien

Setelah itu, mari kita susun Rencana Strategi, Program dan Aksi untuk menuju tahun 2011 secara lebih baik untuk semua bidang kehidupan kita.

mari kita coba bersama-sama, semoga Sukses Lahir Batin.

Salam, Rahmat dan Berkah Allah
Hendratmoko

Pesan di Bulan Muharam 1432 H


Salam, Rahmat dan Berkah Allah untuk semua


Pesan Bhre Tandes kepada Para Sahabat (8 dan 9 Desember 2010):


  • Sampaikan ke kawan - kawan kita, untuk terus memperteguh ke-ESA-an, sebisa mungkin kita jauhi bid’ah, mari ikuti apa yang telah digariskan Allah,cukup Rosullullah jadi panutan dalam hidup kita.
  • Allah akan mengampuni semua dosa umat manusia walaupun sebanyak apapun, kecuali Syirik.
  • Mari kita putuskan hubungan spiritual (penuhanan) apapun, biarkan yang tinggal di situ, hanya Allah semata-mata saja, Ilah kita, ESA dalam apapun aspekNya.
  • Kita semua mengemban misi yang sama, tanpa kecuali, untuk menegakkan Kalimatul Haqq Laillaha ilalloh Muhammad Rosullulloh, kita semua bukan seorang atau orang lain, semoga kita semua selalu dilindungi Allah.
  • Dan yang terbaik buat kita adalah saling mengingatkan satu sama lain tentang kebenaran dan kesabaran, dengan ke-arif-an dan sikap toleransi.
  • Sahabat-sahabatku, sebagai pengikut Rosullulloh Muhammad SAW, kita semua adalah pembelajar seumur hidup (long life education) , janganlah kita berhenti untuk belajar apapun, serta menggunakan hasil pembelajaran untuk memperbaiki kualitas hidup & kehidupan (improvement), salam buat sahabat-sahabatku semua.
  • Sahabat-sahabatku semua, yang menjadi misi semua ke-Nabi-an adalah Tauhid, jalan pembebasan manusia dari segala rupa syirik, Tauhid adalah kemerdekaan bagi jiwa-jiwa kehidupan, mari kita nafikan semua Tuhan dalam kehidupan ini hingga tinggal Allah saja yang menjadi Tuhan kita, setelah itu, mari kita ikuti Nabi Muhammad, cukup sistem ini yang mengantarkan kita menjadi manusia sejati. “Salam Rahmat dan Berkah Allah untuk kalian semua”.
  • Sahabat-sahabatku, ujung dari perjuangan diri adalah Ikhlas (hal ini tidaklah semudah diteorikan, dalam zone ikhlas ego tiada menggoda lagi, syetan tidak lagi menggoda. Kita semua mungkin sudah syahadat, sholat, puasa, zakat, ataupun haji, tapi mungkin menyertakan tujuan lain dalam niat kita dengan kepentingan-kepentingan kita. Kita masih bermusyrik ria, kita masih belum masuk dalam Ikhlas zone. Tapi jangan putus asa, mari memperjuangkan ini, jihad bersama-sama. “Salam Rahmat dan Berkah Allah untuk kalian semua”.
  • Perjalanan demi perjalanan kita lalui bersama, banyak keindahan menawan kita, keagungan menggoda kita, kekuatan menakjubkan kita, keterlepasan melenakan kita, namun kita semua itu manusia biasa, dan akan menjadi manusia biasa. Itulah kedudukan kita, kita adalah abdi-NYA dan Khalifah-NYA Allah. “Salam Rahmat dan Berkah Allah untuk kalian semua”.
  • Sahabat-sahabatku yang dicintai Allah, ada baiknya setiap ada waktu kita mempertanyakan pada diri ini, benarkah Allah menjadi Tuhan kita dan selalu akan menjadi Tuhan kita dalam keadaan apapun juga, baik suka maupun duka ??? Allah memang akan tetap menjadi Tuhan kita, karena Allah adalah Tuhan Semesta Alam. Tapi apakah kita memang benar-benar menjadikan Allah sebagai Tuhan kita ???
  • Berkumpullah, bersatulah, rapatkan barisan, berjama’ahlah dalam satu barisan ”Lailaha illalloh Muhammad Rosullulloh”.

Rabu, 29 Desember 2010

HOLISTIC RECREATION : Maha Patih Gajah Mada

brosur-gajah-mada-indonesia-new1

Nusantara pernah melahirkan seorang pemimpin nasional yang besar. Namanya melegenda karena prestasi besarnya membentuk Negara Nasional yang lebih besar dari Republik Indonesia sekarang, pemimpin yang dimaksud adalah Patih Mangkubumi Majapahit “Gadjah Mada“. Manifesto Politiknya yang terkenal dengan “SUMPAH PALAPA” menggema berabad-abad, serta memberi inspirasi bagi generasi – generasi berikutnya. Bahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia pun terlahir dari spirit Manifesto Politik SUMPAH PALAPA sang Patih.

Gajah Mada, seorang tokoh yang mendapat tempat terhormat dalam sejarah perjuangan Nusantara. Tokoh yang menyejarah dengan gemilang, namun dimana beliau dilahirkan dan dimakamkan tidak pernah diketahui orang dengan pasti. Dialah tokoh pertama kali yang berhasil mempersatukan Nusantara menjadi satu Nationale State – dibawah panji Majapahit.

Diperkirakan, Gajah Mada lahir pada permulaan abad ke-14. Daerah kelahirannya adalah lembah sungai Brantas, diantara gunung Kawi dan gunung Arjuna nan indah. Lembah dengan kesegaran tetumbuhannya, kicau burung diwaktu pagi dan petang, serta kesejukan hawanya, membuat dekatnya kehidupan dengan alam dan TUHAN.

Tokoh besar Nusantara ini, tidak dicatat secara pasti oleh sejarah kapan tepatnya dilahirkan. Orang Bali mengkultuskannya, mempercayainya sebagai putra Bali yang tidak berayah dan tidak beribu. Ia terpancarkan dari dalam buah kelapa, sebagai penjelmaan Sang Narayana turun ke dunia yang bertugas menyatukan dan memakmurkan Nusantara.

Gajah Mada berasal dari rakyat biasa, bukan dari kalangan bangsawan ataupun keluarga kaya. Namun karena mempunyai Talenta Kepemimpinan yang sangat kuat dan melebihi orang-orang sebaya di masanya, membuat ia dapat mampu masuk ke lingkaran kekuasaan. Nama Gajah Mada sendiri mengandung makna Gajah yang tangkas, cerdas dan energik.

Gajah Mada dikenal juga dengan nama Mpu Mada, Djaya Mada, atau Dwirada Mada. Ia diyakini sebagai Lembu Muksa yang merupakan titisan Wisnu. Dengan keyakinan masyarakat yang demikian inilah, maka Gajah Mada mendapat legitimasi yang sangat kuat dari seluruh masyarakat Majapahit, sehingga mendapat dukungan kepatuhan penuh dari rakyat serta kepercayaan besar dari Raja.

Idealisme dan Talenta Pemuda Mada, mendorongnya berkarier dalam lapangan ketata-negaraan. Awal kariernya dimulai dari anggota prajurit Bayangkara. Karena kemampuannya, kemudian diangkat menjadi Bekel atau Kepala Prajurit Bayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal raja.

Pengabdian Gajah Mada pada negara sudah dimulai pada masa pemerintahan Jayanegara (1309-1328); Pada masa pemerintahan Raja ini; Gajah Mada menunjukkan banyak prestasi istimewa; sehingga kariernya terus menanjak.

Dalam periode kariernya sebagai bekel (1319-1321), keahliaannya dalam menyelesikan permasalahan (problem solving) mengagumkan seluruh masyarakat Majapahit; terutama dari kalangan istana.

Prestasi gemilang pada saat menjadi bekel yg dicatat sejarah adalah keberhasilannya dalam menyelamatkan pemerintahan dari kudeta/separatisme Ra Kuti. Atas prestasinnya ini, kemudian ia dipromosikan menjadi Patih di daerah Kahuripan pada tahun 1319.

Gajah Mada menjabat sebagai Patih Kahuripan selama 2 (dua) tahun, yakni 1319–1321. Posisi Patih Kahuripan, merupakan hal yang challenging baginya. Dengan posisi barunya ini, Gajah Mada dapat terus meningkatkan knowledge, skill dan experiencenya dibidang kepemimpinan dan manajemen tata pemerintahan dan ketata keprajaan.

Kariernya terus menanjak, seiring dengan meningkatnya prestasi dan kompetensinya. Pada tahun 1321, dipromosikan untuk menjadi Patih Daha, suatu daerah yang lebih strategis, prestisius dan mempunyai area yang lebih luas daripada Kahuripan menggantikan Arya Tilam.

Selama menjalankan tugasnya di Daha, Gajah Mada mendapat endorser, counseling, training, coaching dari seniornya Arya Tadah Mahapatih Majapahit. Arya Tadah sengaja mengkader Gajah Mada untuk kelak menggantikannya menjadi Mahapatih.

Bintang Gajah Mada terus bersinar, setelah bersama-sama Adityawarman berhasil menyelesaikan kasus separatisme Sadeng pada tahun 1331, maka jalan kariernya mencapai puncak sebagai Mahapatih Majapahit semakin mulus.

Arya Tadah yang semakin uzur mengajukan pengunduran diri dari jabatan Mahapatih, secara bersamaan pula mengusulkan kepada Ratu Tribuwana Tunggadewi bahwa calon penggantinya adalah kadernya sendiri yang bernama Gajah Mada.

Ratu Majapahit setuju atas usulan Arya Tadah, maka pada tahun 1331 Gajah Mada dikukuhkan menjadi Mahapatih Majapahit. Layaknya pelantikan kepala pemerintahan zaman sekarang, saat dikukuhkan Gajah Mada membuat testament politik yang sangat luar biasa. Testamen politik yang sangat menyejarah dan dikenal sepanjang zaman oleh generasi berikutnya, testamen tersebut adalah SUMPAH PALAPA.
Sumpah Palapa termuat dalam kitab Pararaton berbunyi sebagai berikut : “Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukita palapa, sira Gajah Mada : Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa “
Beliau Gajah Mada menjabat patih amangkubumi tidak ingin menikmati palapa, beliau Gajah Mada : kalau sudah kalah seluruh nusantara saya akan menikmati palapa, kalau sudah kalah “Gurun, Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang (Semananjung), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura) pada waktu itulah saya akan menikmati palapa
Selama menjalankan roda pemerintahan Majapahit (1331-1363), kondisi negara Majapahit sangatlah stabil. Bagi Gajah Mada Stabilitas adalah Key Succes Factor untuk membangun sebuah organisasi termasuk negara. Oleh karena itulah, hari pertama yang dilakukan Gajah Mada setelah dikukuhkan menjadi Mahapatih adalah melakukan konsolidasi internal pemerintahan. Menyingkirkan duri-duri yang kemungkinan akan menghambat pencapaian tujuan, seperti Ra Banyak dan Ra Kembar.

Kultus masyarakat yang mengatakan bahwa Gajah Mada adalah titisan dari Dewa Wisnu menguntungkan posisi kepemimpinannya, sehingga ia dapat secara effective menjadi pemimpin bagi bawahan dan rakyatnya melalui symbolic framework. Dengan demikian tidak saja Gajah Mada mendapatkan power secara konstuitusional, tetapi juga mendapatkan legitimasi secara spritual keagamaan.

Dengan Expert Power yang dimilikinya, Gajah Mada mampu membuat Raja dan bawahan menjadi segan dan menaruh hormat padanya. Dengan bekal tersebut diatas, Gajah Mada mampu mentransformasikan Visinya menjadi kenyataan.

Prestasi terbesar Gajah Mada adalah keberhasilannya mempersatukan Nusantara membentuk Nationale State – Majapahit. Dibawah kepemimpinannya satu persatu daerah di seluruh kepulauan Nusantar terintegrasi dalam satu payung Majapahit Raya. Seluruh Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku dan Irian Barat bersatu menjadi sebuah Nationale State.

Gajah Mada tidak hanya berhasil mengintegrasikan Nusantara yang terdiri dari berpuluh ribu pulau dengan ragam agama, suku, bahasa dan budayanya akan tetapi juga berhasil memajukan negara Majapahit. Pada masa Gajah Mada dilakukan pembangunan disegala bidang kehidupan, seperti misalkan :
- Bidang Agama dan Spiritual : Semua Agama mendapat perhatian yang sama dari pemerintah dalam pengembangannya. Untuk urusan agama Buda diurusi oleh Darmadyaksa Ring Kasogatan dan untuk agama Hindu diurusi oleh Darmadyaksa Ring Kasiwan. Di daerah Samodra Pasai Sumatera dan beberapa daerah pesisir agama Islam bebas berkembang. Dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika, agama-agama bebas berkembang dalam lingkungan negara Majapahit. Umat beragama bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing dan hidup dalam suasana rukun. Sesanti Bhineka Tunggal Ika adalah warisan Majapahit yang masih relevan dipergunakan sampai saat ini.
- Bidang Falsafat, Ilmu-pengetahuan, Seni dan Teknologi : Munculnya banyak karya sastra dan cendekiawan adalah bukti berkembangnya filsafat, ilmu dan seni pada zaman majapahit. Pada masa itu teknologi juga berkembang, ekspor barang-barang perabotan menunjukkan berkembangnya teknologi industri rumah-tangga, candi tikus sebagai sentral pengaturan air minum menggunakan teknologi sanitasi termutakhir di zamannya, produksi logam mulia menunjukkan penguasaan teknologi pengolahan logam (metalurgi) juga berkembang pada saat itu. Kuatnya Armada Laut, baik armada dagang maupun armada militer laut yang mengarungi laut sampai Madagaskar, tentunya didukung dengan kemampuan teknologi perkapalan dan kemaritiman yang baik. Rapinya transportasi sungai, mencerminkan kemampuan teknik dan manajemen transportasi sungai.
- Ekonomi : menurut catatan sejarah Majapahit merupakan produsen beras, rempah-rempah, garam, emas-perak dan peralatan rumah-tangga. Produksi tersebut sebagian dikonsumsi penduduk dalam negeri dan sebagian di ekspor ke luar negeri. Pada zaman Majapahit sudah berkembang perdagangan interinsulair Nusantara (antar pulau-pulau) dan perdagangan intenasional (Asia tenggara, Tiongkok dan India).
- Politik : Politik dalam negeri difokuskan pada Integrasi Nusantara, sedangkan Politik Luar Negeri ditekankan pada pembinaan Lingkungan Negara-negara Asia Raya.
- Hukum : Untuk menopang pemerintahan supaya kuat, bersih dan berwibawa, Gajah Mada menyadari betul pentingnya penegakan supremasi hukum (Law Enxforcement). Pada zaman Gajah Mada berhasil disusun Kitab Hukum dengan nama Kutara Manawa. Sebagai patih Mangkubumi, Gajah Mada merangkap kedudukan sebagai Raja Jaksa (Jaksa Agung), yang bertanggung jawab menyusun undang-undang, menjalankan undang-undang dan menjaga agar pelaksanaan undang-undang berjalan dengan baik.

Sebagaimana kelahirannya, maka kematian Gajah Mada menyimpan teka-teki. Sejak peristiwa Bubat, Gajah Mada lebih banyak menyepi-berolah batin di pesanggrahannya Madakaripura, yang terletak di Lereng Tengger. Beliau menjalani kehidupannya sebagai Brahmana sampai akhir hayatnya, pada tahun 1364. Tentang dimana jasad Gajah Mada disemayamkan tak satupun orang tahu dengan pasti, banyak orang yang menduga, bahwa Beliau telah Moksa kembali kahyangan. Hikayat Melayu menceritakan bahwa Sang Negarawan besar ini, tenggelam di lautan lepas.

Kisah akhir hayat Gajah Mada mirip dengan seorang Bung Karno. Pada hari tuanya dituduh sewenang-wenang dengan kekuasaanya. Namun sesungguhnya kedua nasionalis sejati ini tealah memilih menjadi martir bagi persatuan Bangsa dan Negaranya. Sanubarinya berkata “ Saya merasa diri saya sebagai sepotong kayu dalam gundukan kayu api unggun. Sepotong daripada ratusan atau ribuan kayu di dalam api unggun yang menyala-nyala. Saya menyumbangkan sedikit kepada nyalanya api unggun itu, tetapi sebaliknya saya dimakan oleh api unggun itu. Dimakan apinya api unggun”.

Menjalankan Ajaran Rasullullah Muhammad SAW






Jadilah Al-Quran Yang Berjalan Di Muka Bumi ini


( Q.S. 47 (Muhammad) : 33 s/d 38 )

33. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.

34. Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka.

35. Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.

36. Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.

37. Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu.

38. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.

( Q.S. 2 (Al Baqarah) : 177 )

177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Asbabun nuzul

( Q.S. 2 (Al Baqarah) : 277 )

277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
























Rabu, 10 Juni 2009


Tulisan Bhre Tandes ini sudah menjadi buku berjudul "Asta Dasa Kotamaning Prabu (Kesuksesan Maha Patih Gajah Mada)" terbitan GRAMEDIA :

Masihi Samasta Buwana :

Harmoni dengan Alam Semesta

Artinya seorang pemimpin mencintai alam semesta dengan melestarikan lingkungan hidup sebagai karunia dari Hyang Widi/Tuhan dan mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat.

Prinsip Masihi Samasta Buwana di jiwai oleh visi spiriual ketiga dari TRIHITA WACANA: Hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam atau lingkungannya. Visi spiritual yang bersumber pada keyakinan TAT TWAM ASI yang artinya kesatuan mahluk seluruh semesta alam.

AKU SATU DENGAN SEMUA
SEMUA SATU DENGAN AKU
AKU ADALAH SEMUA
SEMUA ADALAH AKU

Mpu Mada meyakini bahwa alam semesta adalah berasal dari Teofani YANG MAHA PENCIPTA. Oleh karena itu pada Hakikinya Seluruh Semesta Alam itu SATU-KESATUAN, termasuk manusia didalamnya. Manusia itu mempunyai hubungan keSATUan dengan Manusia lain, dengan Hewan, dengan Tumbuhan, dengan Gunung, dengan Sungai,dengan Lautan, dengan Bumi, dengan Matahari, dengan Tata Surya, dengan Galaxy, dengan seluruh jagad raya.

Semuanya SATU – KESATUAN, SATU KELUARGA. Oleh karena itu jika kita sakiti orang lain berarti kita menyakiti diri sendiri, bila menyiksa hewan berarti menyiksa diri sendiri, bila merusak lingkungan hidup : hutan,gunung,sungai,lautan dan udara berarti merusak diri sendiri.

Manusia yang menyadari keSATUan dirinya dengan Jagad Raya, tidak mungkin berniat apalagi mampu berbuat perusakan alam dengan sengaja.

Mpu Mada mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus mengembangkan Kesadaran Supra (Superconsiousness) – Spiritualitas ini. Kesadaran yang dimiliki oleh semua manusia saat tahun-tahun pertama kehidupannya, kesadaran yang tidak membedakan antara Aku dan bukan Aku, antara disini dan disana, karena AKU SATU DENGAN SEMUA. Orang yang merasakan kesadaran ini tidak dapat berbuat lain kecuali mengasihi semua untuk kebahagiaan seluruh mahluk – jiwanya merasakan dengan mendalam kesedihan dan kesakitan yang diderita mahluk lain, atau dapat bersinar-sinar seperti permata dan berlinang air mata karena merasakan kegembiraan dan gelak tawa semua mahluk.

TIPS PRAKTIS MENGEMBANGKAN PRINSIP MASIHI SAMASTA BUWANA

Untuk membangkitkan dan mengembangkan Prinsip Masihi Samasta Buwana dapat digunakan MPPM-MASIHI SAMASTA BUWANA. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

Meditasi ini akan efektif bila dilakukan di alam terbuka, oleh karena itu pilihlah tempat di alam bebas seperti di Pantai, Hutan , Gunung, Sungai , Danau , Lautan, air terjun. Jika kesulitan untuk mencari tempat semacam itu anda dapat memilih lokasi-lokasi seperti taman kota atau loteng dimana kita dapat menyaksikan luasnya langit.
Seperti biasa mulailah dengan relaksasi sampai rasa tenang dan damai meresapi seluruh badan, istirahatkan badan dan tenangkan batin/pikiran. Ambilah posisi yang santai, berbaring, duduk ataupun bersimpuh. Bulatkan pikiran-yakni jangan memikirkan urusan diluar tubuh-dan curahkan sepenuhnya untuk menghayati otot-otot yang melekat di tubuh anda. Rasakan ketegannya, yang bila tegang, perintahkan untuk relaks, kendur dan rasakan otot menjadi kendur dan tenang-nafas akan menjadi lembut, tenang tak memburu atau sesak. Pusatkan perhatian pada alunan nafas. Irama pernafasan haruslah alamiah. Waktu bernafas (usahakanlah tarik nafas yang dalam secara perlahan, lembut). Latihlah agar perut dibawah pusar mengembang kedepan-bukan dada. Bayangkan perut anda sebagai ban yang sedang dipompa. Nikmatilah !
Lanjutkan dengan MPPM-MASIHI SAMASTA BUWANA :
- Renungkanlah bahwa semua benda termasuk badan kita pada hakikatnya satu, karena bahan dasar semua materi adalah sama. Bentuk yang kita indra : lihat,dengar,rasakan hanyalah turunan dari materi dasar tersebut. Materi apapun jika kita lihat dengan logika kita adalah terdiri dari molekul-molekul, molekul-molekul tersusun dari atom-atom, atom-atom adalah dibangun dari partikel-partikel sub-atomic : proton,electron,netron,meson,lepton dan sebagainya, jika diuraikan lagi adalah zarah-zarah dasar yang paling kecil.
- Sekarang biarkanlah gambaran mengenai keSATUan MATERI alam semesta yang tampak jelas ini mengendap dalam batin, supaya tetap berakar kokoh disitu.Perlahan lahan biarlah mengganti paradigma lama tentang keragaman dunia materi dan tegaskan dalam batin bahwa sebenarnya hanya ada SATU SEMESTA MATERI (Badan Universal) dan tubuh kita adalah bagian darinya.
- Teruskan meditasi anda dengan renungan bahwa semua materi dasar alam semesta tidak lain adalah Energi belaka. Materi pada dasarnya hanyalah bentuk padatan Energi saja. Tangkaplah ide ini dan goreskan ke dalam kesadaran anda. Renungkan keSATUan energi yang mendasari seluruh Semesta Alam. Sadari bahwa Badan Materi yang merupakan bagian dari Materi Semesta Alam adalah juga Energi yang juga bagian dari Semesta Alam Energi, demikian juga Energi yang kita gunakan untuk berGERAK adalah juga bagian dari Semesta Alam Energi.tegaskan dalam batin bahwa hanya ada SATU SEMESTA ENERGI (Energi Universal) dan seluruh energi kita adalah bagian darinya.
- Sekarang lihatlah dengan pikiran dan perasaan anda, kemudian sadarilah bahwa seluruh Semesta Alam berGERAK secara konsisten dengan keteraturannya. Berarti Semesta Alam mempunyai Kecerdasan , ternyata hukum-hukum yang mendasari Kecerdasan Semesta Alam sama dengan hukum-hukum yang mendasari Kecerdasan manusia : Tertib menurut logika tertentu. Hal disebabkan karena sebenarnya kecerdasan manusia adalah bagian dari Kecerdasan Semesta Alam. Oleh karena itu tegaskan dalam batin hanya ada SATU SEMESTA KECERDASAN (Kecerdasan Universal) dan kecerdasan kita adalah bagiannya.
- Kecerdasan menandakan adanya Kesadaran, Kesadaran muncul dari Kehendak dan Kuasa. Ketiganya : Kesadaran, Kehendak dan Kuasa adalah akibat dari HIDUP yang dengannya semua berGERAK. Atom berGERAK, organisme hidup berGERAK, manusia berGERAK, bumi berGERAK, tata surya berGERAK , galaxy juga berGERAK bahkan Semesta Alam juga berGERAK. Oleh karena itu tegaskan bahwa ada SATU SEMESTA GERAK(GERAK UNIVERSAL) dan GERAK kita adalah bagian dari GERAK ini.
- GERAK UNIVERSAL adalah sebuah kerja dari KUASA-KEHENDAK-KESADARAN UNIVERSAL , GERAK UNIVERSAL adalah realisasi dari HIDUP UNIVERSAL. SATU GERAK menunjukkan bahwa hanya ada SATU SEMESTA HIDUP (HIDUP UNIVERSAL) dan hidup kita adalah bagian dari HIDUP UNIVERSAL ini.

Untuk mengakhiri meditasi ini endapkanlah kesadaran keSATUan tersebut harus diendapkan ke dalam batin dengan cara mengaktuilkannya sebagai berikut :

- Hilangkan atau NOLkan kesadaran tubuh materi lalu sugestikan bahwa hanya ada SATU SEMESTA MATERI atau TUBUH MATERI.
- Hilangkan atau NOLkan kesadaran memiliki Energi atau kekuatan dan sugestikan bahwa hanya ada SATU SEMESTA ENERGI.
- Hilangkan atau NOLkan kesadaran akan kecerdasan diri lalu sugestikan bahwa hanya ada SATU SEMESTA KECERDASAN.
- Hilangkan atau NOLkan kesadaran akan hidup diri lalu sugestikan bahwa hanya ada SATU SEMESTA HIDUP.

(Bhre Tandes, 20 April 2006)