Jumat, 31 Desember 2010

Panduan Perenungan di akhir tahun 2010 menuju 2011

Salam, Rahmat dan Berkah Allah untuk semua


Ada masukan dari seorang sahabat saya tentang Panduan Perenungan di akhir tahun 2010 menuju 2011:


Tahap 1 : Evaluasi (Taubat)
1.a. Evaluasi Bidang Finansial
- Berapa Pendapatan kita per tahun ? per bulan ? per hari ?
- Berapa Pengeluaran kita per tahun ? per bulan ? per hari ?
- Berapa Besar Hutang kita ?
- Berapa Kekayaan kita yg ada di akhir tahun ini ? Berapa Tabungan kita ?
- Apakah Kekayaan kita bisa mengcover Hutang/ kewajiban-kewajiban kita ?
Tidak berhenti disini, direnungkan - dari sumber mana uang yg kita peroleh ? berapa persen halalnya ? berapa persen haramnya ?
Dari yg ada berapa zakat dan sedekah yg telah kita keluarkan

1.b. Evaluasi bidang Kesehatan
- Kesehatan Badan, Seberapa sehatkah kita ? berapa kali kita jatuh sakit ? sakit apakah ?
bagaiman performance kesehatan kita (kolestrol, asam urat, gula darah, creatinin dsb) apakah masih dalam kategori sehat.
- Kesehatan Emosi & Jiwa, Seberapa kalikah kita stress, sedih, gelisah, sudah. Seberapa sering kita marah ? iri hati ? benci ? pesimistis ? berpikiran dan berprasangka negatif ?

1.c. Evaluasi bidang Sosial
- Seberapa Harmoni hubungan kita dengan keluarga kita, dengan pasangan kita, anak dan atau orang tua kita, tetangga kita, rekan sejawat di lingkungan kerja, serta pergaulan yang lain.
- Seberapa besar kontribusi dan partisipasi sosial kita pada masyarakat ?

1.d. Evaluasi bidang Intelektualitas
-Seberapa tumbuh ilmu-pengetahuan bermanfaat yang kit dapat ? Seberapa banyak informasi, ilmu, teknologi yang kita serap ? dan Seberapa besar manfaatya bagi kehidupan kita ?

1.e. Evaluasi bidang spiritual
- Seberapa dekat kita dengan Tuhan ? Seberapa baik kita melaksanakan Perintah Tuhan ? Seberapa taat kita untuk menjauhi larangan Tuhan ? Seberapa Cinta kita pada Tuhan dengan Cinta yang melebihi cinta kita pada yang lain ?
- Seberapa siap kita menghadapi mati kembali pada Tuhan ?

Dalam Akhir Evaluasi diri, kita renungkan benar-benar apa2 yang menjadi kelemahan kita dan apa-apa yang bisa menjadi kekuatan kita. Serta apa-apa yang menjadi Tantangannya serta Peluang untuk memperbaikinya.
Atas segala kelemahan (dosa), kita melakukan penyesalan, mohon ampunan, dan menetapkan komitment untuk terus-menerus memperbaikinya. Ada baiknya kita akhiri renungan tahap-1 ini dengan sholat Taubat dua rokaat dan banyak istighfar.


2. Tahap Menyongsong Hari Depan Yang lebih baik (Hajat)
Berangkat dari Komitmen untuk terus-menerus memperbaiki diri, kita nyatkan dalam Batin.
Bismillahi rahmanie Rahiem,

1. Aku sedang menuju kondis Keuangan Yang Ideal, berkah, berlimpah

2. Aku sedang dalam proses memperoleh anugerah Kesehatan yang Ideal lahir Batin

3. Aku sedang berjalan salam proses peningkatan hubungan sosial yang semakin baik dan semakin membaik

4. Aku terus-menerus bertumbuh intelektualitas

5. Aku, Insya Allah, semakin dekat dan dekat kepada Tuhan Semesta Alam, semakin mencintai-Nya, semakin tulus-iklash menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Kita endapakan dalam pikiran bawah sadar dan kita polakan dalam pikiran sadar, masuk kedalam batin dan menembus Jiwa dengan kesadaran -Aku-.

Teruskan sholat Hajat Dua raka'at dan panjatkan Doa kita, dan pungkasi Doa kita dengan Doa Sapu Jagad " Ya Tuhan, berilah hamba kebahagiaan Dunia dan kebahagian Akhirat, serta jauhkan hamba dari Neraka (penderitaan/Murka-Mu)". Amien

Setelah itu, mari kita susun Rencana Strategi, Program dan Aksi untuk menuju tahun 2011 secara lebih baik untuk semua bidang kehidupan kita.

mari kita coba bersama-sama, semoga Sukses Lahir Batin.

Salam, Rahmat dan Berkah Allah
Hendratmoko

Pesan di Bulan Muharam 1432 H


Salam, Rahmat dan Berkah Allah untuk semua


Pesan Bhre Tandes kepada Para Sahabat (8 dan 9 Desember 2010):


  • Sampaikan ke kawan - kawan kita, untuk terus memperteguh ke-ESA-an, sebisa mungkin kita jauhi bid’ah, mari ikuti apa yang telah digariskan Allah,cukup Rosullullah jadi panutan dalam hidup kita.
  • Allah akan mengampuni semua dosa umat manusia walaupun sebanyak apapun, kecuali Syirik.
  • Mari kita putuskan hubungan spiritual (penuhanan) apapun, biarkan yang tinggal di situ, hanya Allah semata-mata saja, Ilah kita, ESA dalam apapun aspekNya.
  • Kita semua mengemban misi yang sama, tanpa kecuali, untuk menegakkan Kalimatul Haqq Laillaha ilalloh Muhammad Rosullulloh, kita semua bukan seorang atau orang lain, semoga kita semua selalu dilindungi Allah.
  • Dan yang terbaik buat kita adalah saling mengingatkan satu sama lain tentang kebenaran dan kesabaran, dengan ke-arif-an dan sikap toleransi.
  • Sahabat-sahabatku, sebagai pengikut Rosullulloh Muhammad SAW, kita semua adalah pembelajar seumur hidup (long life education) , janganlah kita berhenti untuk belajar apapun, serta menggunakan hasil pembelajaran untuk memperbaiki kualitas hidup & kehidupan (improvement), salam buat sahabat-sahabatku semua.
  • Sahabat-sahabatku semua, yang menjadi misi semua ke-Nabi-an adalah Tauhid, jalan pembebasan manusia dari segala rupa syirik, Tauhid adalah kemerdekaan bagi jiwa-jiwa kehidupan, mari kita nafikan semua Tuhan dalam kehidupan ini hingga tinggal Allah saja yang menjadi Tuhan kita, setelah itu, mari kita ikuti Nabi Muhammad, cukup sistem ini yang mengantarkan kita menjadi manusia sejati. “Salam Rahmat dan Berkah Allah untuk kalian semua”.
  • Sahabat-sahabatku, ujung dari perjuangan diri adalah Ikhlas (hal ini tidaklah semudah diteorikan, dalam zone ikhlas ego tiada menggoda lagi, syetan tidak lagi menggoda. Kita semua mungkin sudah syahadat, sholat, puasa, zakat, ataupun haji, tapi mungkin menyertakan tujuan lain dalam niat kita dengan kepentingan-kepentingan kita. Kita masih bermusyrik ria, kita masih belum masuk dalam Ikhlas zone. Tapi jangan putus asa, mari memperjuangkan ini, jihad bersama-sama. “Salam Rahmat dan Berkah Allah untuk kalian semua”.
  • Perjalanan demi perjalanan kita lalui bersama, banyak keindahan menawan kita, keagungan menggoda kita, kekuatan menakjubkan kita, keterlepasan melenakan kita, namun kita semua itu manusia biasa, dan akan menjadi manusia biasa. Itulah kedudukan kita, kita adalah abdi-NYA dan Khalifah-NYA Allah. “Salam Rahmat dan Berkah Allah untuk kalian semua”.
  • Sahabat-sahabatku yang dicintai Allah, ada baiknya setiap ada waktu kita mempertanyakan pada diri ini, benarkah Allah menjadi Tuhan kita dan selalu akan menjadi Tuhan kita dalam keadaan apapun juga, baik suka maupun duka ??? Allah memang akan tetap menjadi Tuhan kita, karena Allah adalah Tuhan Semesta Alam. Tapi apakah kita memang benar-benar menjadikan Allah sebagai Tuhan kita ???
  • Berkumpullah, bersatulah, rapatkan barisan, berjama’ahlah dalam satu barisan ”Lailaha illalloh Muhammad Rosullulloh”.

Rabu, 29 Desember 2010

HOLISTIC RECREATION : Maha Patih Gajah Mada

brosur-gajah-mada-indonesia-new1

Nusantara pernah melahirkan seorang pemimpin nasional yang besar. Namanya melegenda karena prestasi besarnya membentuk Negara Nasional yang lebih besar dari Republik Indonesia sekarang, pemimpin yang dimaksud adalah Patih Mangkubumi Majapahit “Gadjah Mada“. Manifesto Politiknya yang terkenal dengan “SUMPAH PALAPA” menggema berabad-abad, serta memberi inspirasi bagi generasi – generasi berikutnya. Bahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia pun terlahir dari spirit Manifesto Politik SUMPAH PALAPA sang Patih.

Gajah Mada, seorang tokoh yang mendapat tempat terhormat dalam sejarah perjuangan Nusantara. Tokoh yang menyejarah dengan gemilang, namun dimana beliau dilahirkan dan dimakamkan tidak pernah diketahui orang dengan pasti. Dialah tokoh pertama kali yang berhasil mempersatukan Nusantara menjadi satu Nationale State – dibawah panji Majapahit.

Diperkirakan, Gajah Mada lahir pada permulaan abad ke-14. Daerah kelahirannya adalah lembah sungai Brantas, diantara gunung Kawi dan gunung Arjuna nan indah. Lembah dengan kesegaran tetumbuhannya, kicau burung diwaktu pagi dan petang, serta kesejukan hawanya, membuat dekatnya kehidupan dengan alam dan TUHAN.

Tokoh besar Nusantara ini, tidak dicatat secara pasti oleh sejarah kapan tepatnya dilahirkan. Orang Bali mengkultuskannya, mempercayainya sebagai putra Bali yang tidak berayah dan tidak beribu. Ia terpancarkan dari dalam buah kelapa, sebagai penjelmaan Sang Narayana turun ke dunia yang bertugas menyatukan dan memakmurkan Nusantara.

Gajah Mada berasal dari rakyat biasa, bukan dari kalangan bangsawan ataupun keluarga kaya. Namun karena mempunyai Talenta Kepemimpinan yang sangat kuat dan melebihi orang-orang sebaya di masanya, membuat ia dapat mampu masuk ke lingkaran kekuasaan. Nama Gajah Mada sendiri mengandung makna Gajah yang tangkas, cerdas dan energik.

Gajah Mada dikenal juga dengan nama Mpu Mada, Djaya Mada, atau Dwirada Mada. Ia diyakini sebagai Lembu Muksa yang merupakan titisan Wisnu. Dengan keyakinan masyarakat yang demikian inilah, maka Gajah Mada mendapat legitimasi yang sangat kuat dari seluruh masyarakat Majapahit, sehingga mendapat dukungan kepatuhan penuh dari rakyat serta kepercayaan besar dari Raja.

Idealisme dan Talenta Pemuda Mada, mendorongnya berkarier dalam lapangan ketata-negaraan. Awal kariernya dimulai dari anggota prajurit Bayangkara. Karena kemampuannya, kemudian diangkat menjadi Bekel atau Kepala Prajurit Bayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal raja.

Pengabdian Gajah Mada pada negara sudah dimulai pada masa pemerintahan Jayanegara (1309-1328); Pada masa pemerintahan Raja ini; Gajah Mada menunjukkan banyak prestasi istimewa; sehingga kariernya terus menanjak.

Dalam periode kariernya sebagai bekel (1319-1321), keahliaannya dalam menyelesikan permasalahan (problem solving) mengagumkan seluruh masyarakat Majapahit; terutama dari kalangan istana.

Prestasi gemilang pada saat menjadi bekel yg dicatat sejarah adalah keberhasilannya dalam menyelamatkan pemerintahan dari kudeta/separatisme Ra Kuti. Atas prestasinnya ini, kemudian ia dipromosikan menjadi Patih di daerah Kahuripan pada tahun 1319.

Gajah Mada menjabat sebagai Patih Kahuripan selama 2 (dua) tahun, yakni 1319–1321. Posisi Patih Kahuripan, merupakan hal yang challenging baginya. Dengan posisi barunya ini, Gajah Mada dapat terus meningkatkan knowledge, skill dan experiencenya dibidang kepemimpinan dan manajemen tata pemerintahan dan ketata keprajaan.

Kariernya terus menanjak, seiring dengan meningkatnya prestasi dan kompetensinya. Pada tahun 1321, dipromosikan untuk menjadi Patih Daha, suatu daerah yang lebih strategis, prestisius dan mempunyai area yang lebih luas daripada Kahuripan menggantikan Arya Tilam.

Selama menjalankan tugasnya di Daha, Gajah Mada mendapat endorser, counseling, training, coaching dari seniornya Arya Tadah Mahapatih Majapahit. Arya Tadah sengaja mengkader Gajah Mada untuk kelak menggantikannya menjadi Mahapatih.

Bintang Gajah Mada terus bersinar, setelah bersama-sama Adityawarman berhasil menyelesaikan kasus separatisme Sadeng pada tahun 1331, maka jalan kariernya mencapai puncak sebagai Mahapatih Majapahit semakin mulus.

Arya Tadah yang semakin uzur mengajukan pengunduran diri dari jabatan Mahapatih, secara bersamaan pula mengusulkan kepada Ratu Tribuwana Tunggadewi bahwa calon penggantinya adalah kadernya sendiri yang bernama Gajah Mada.

Ratu Majapahit setuju atas usulan Arya Tadah, maka pada tahun 1331 Gajah Mada dikukuhkan menjadi Mahapatih Majapahit. Layaknya pelantikan kepala pemerintahan zaman sekarang, saat dikukuhkan Gajah Mada membuat testament politik yang sangat luar biasa. Testamen politik yang sangat menyejarah dan dikenal sepanjang zaman oleh generasi berikutnya, testamen tersebut adalah SUMPAH PALAPA.
Sumpah Palapa termuat dalam kitab Pararaton berbunyi sebagai berikut : “Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukita palapa, sira Gajah Mada : Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa “
Beliau Gajah Mada menjabat patih amangkubumi tidak ingin menikmati palapa, beliau Gajah Mada : kalau sudah kalah seluruh nusantara saya akan menikmati palapa, kalau sudah kalah “Gurun, Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang (Semananjung), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura) pada waktu itulah saya akan menikmati palapa
Selama menjalankan roda pemerintahan Majapahit (1331-1363), kondisi negara Majapahit sangatlah stabil. Bagi Gajah Mada Stabilitas adalah Key Succes Factor untuk membangun sebuah organisasi termasuk negara. Oleh karena itulah, hari pertama yang dilakukan Gajah Mada setelah dikukuhkan menjadi Mahapatih adalah melakukan konsolidasi internal pemerintahan. Menyingkirkan duri-duri yang kemungkinan akan menghambat pencapaian tujuan, seperti Ra Banyak dan Ra Kembar.

Kultus masyarakat yang mengatakan bahwa Gajah Mada adalah titisan dari Dewa Wisnu menguntungkan posisi kepemimpinannya, sehingga ia dapat secara effective menjadi pemimpin bagi bawahan dan rakyatnya melalui symbolic framework. Dengan demikian tidak saja Gajah Mada mendapatkan power secara konstuitusional, tetapi juga mendapatkan legitimasi secara spritual keagamaan.

Dengan Expert Power yang dimilikinya, Gajah Mada mampu membuat Raja dan bawahan menjadi segan dan menaruh hormat padanya. Dengan bekal tersebut diatas, Gajah Mada mampu mentransformasikan Visinya menjadi kenyataan.

Prestasi terbesar Gajah Mada adalah keberhasilannya mempersatukan Nusantara membentuk Nationale State – Majapahit. Dibawah kepemimpinannya satu persatu daerah di seluruh kepulauan Nusantar terintegrasi dalam satu payung Majapahit Raya. Seluruh Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku dan Irian Barat bersatu menjadi sebuah Nationale State.

Gajah Mada tidak hanya berhasil mengintegrasikan Nusantara yang terdiri dari berpuluh ribu pulau dengan ragam agama, suku, bahasa dan budayanya akan tetapi juga berhasil memajukan negara Majapahit. Pada masa Gajah Mada dilakukan pembangunan disegala bidang kehidupan, seperti misalkan :
- Bidang Agama dan Spiritual : Semua Agama mendapat perhatian yang sama dari pemerintah dalam pengembangannya. Untuk urusan agama Buda diurusi oleh Darmadyaksa Ring Kasogatan dan untuk agama Hindu diurusi oleh Darmadyaksa Ring Kasiwan. Di daerah Samodra Pasai Sumatera dan beberapa daerah pesisir agama Islam bebas berkembang. Dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika, agama-agama bebas berkembang dalam lingkungan negara Majapahit. Umat beragama bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing dan hidup dalam suasana rukun. Sesanti Bhineka Tunggal Ika adalah warisan Majapahit yang masih relevan dipergunakan sampai saat ini.
- Bidang Falsafat, Ilmu-pengetahuan, Seni dan Teknologi : Munculnya banyak karya sastra dan cendekiawan adalah bukti berkembangnya filsafat, ilmu dan seni pada zaman majapahit. Pada masa itu teknologi juga berkembang, ekspor barang-barang perabotan menunjukkan berkembangnya teknologi industri rumah-tangga, candi tikus sebagai sentral pengaturan air minum menggunakan teknologi sanitasi termutakhir di zamannya, produksi logam mulia menunjukkan penguasaan teknologi pengolahan logam (metalurgi) juga berkembang pada saat itu. Kuatnya Armada Laut, baik armada dagang maupun armada militer laut yang mengarungi laut sampai Madagaskar, tentunya didukung dengan kemampuan teknologi perkapalan dan kemaritiman yang baik. Rapinya transportasi sungai, mencerminkan kemampuan teknik dan manajemen transportasi sungai.
- Ekonomi : menurut catatan sejarah Majapahit merupakan produsen beras, rempah-rempah, garam, emas-perak dan peralatan rumah-tangga. Produksi tersebut sebagian dikonsumsi penduduk dalam negeri dan sebagian di ekspor ke luar negeri. Pada zaman Majapahit sudah berkembang perdagangan interinsulair Nusantara (antar pulau-pulau) dan perdagangan intenasional (Asia tenggara, Tiongkok dan India).
- Politik : Politik dalam negeri difokuskan pada Integrasi Nusantara, sedangkan Politik Luar Negeri ditekankan pada pembinaan Lingkungan Negara-negara Asia Raya.
- Hukum : Untuk menopang pemerintahan supaya kuat, bersih dan berwibawa, Gajah Mada menyadari betul pentingnya penegakan supremasi hukum (Law Enxforcement). Pada zaman Gajah Mada berhasil disusun Kitab Hukum dengan nama Kutara Manawa. Sebagai patih Mangkubumi, Gajah Mada merangkap kedudukan sebagai Raja Jaksa (Jaksa Agung), yang bertanggung jawab menyusun undang-undang, menjalankan undang-undang dan menjaga agar pelaksanaan undang-undang berjalan dengan baik.

Sebagaimana kelahirannya, maka kematian Gajah Mada menyimpan teka-teki. Sejak peristiwa Bubat, Gajah Mada lebih banyak menyepi-berolah batin di pesanggrahannya Madakaripura, yang terletak di Lereng Tengger. Beliau menjalani kehidupannya sebagai Brahmana sampai akhir hayatnya, pada tahun 1364. Tentang dimana jasad Gajah Mada disemayamkan tak satupun orang tahu dengan pasti, banyak orang yang menduga, bahwa Beliau telah Moksa kembali kahyangan. Hikayat Melayu menceritakan bahwa Sang Negarawan besar ini, tenggelam di lautan lepas.

Kisah akhir hayat Gajah Mada mirip dengan seorang Bung Karno. Pada hari tuanya dituduh sewenang-wenang dengan kekuasaanya. Namun sesungguhnya kedua nasionalis sejati ini tealah memilih menjadi martir bagi persatuan Bangsa dan Negaranya. Sanubarinya berkata “ Saya merasa diri saya sebagai sepotong kayu dalam gundukan kayu api unggun. Sepotong daripada ratusan atau ribuan kayu di dalam api unggun yang menyala-nyala. Saya menyumbangkan sedikit kepada nyalanya api unggun itu, tetapi sebaliknya saya dimakan oleh api unggun itu. Dimakan apinya api unggun”.

Menjalankan Ajaran Rasullullah Muhammad SAW






Jadilah Al-Quran Yang Berjalan Di Muka Bumi ini


( Q.S. 47 (Muhammad) : 33 s/d 38 )

33. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.

34. Sesungguhnya orang-orang kafir dan (yang) menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka.

35. Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.

36. Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.

37. Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu.

38. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.

( Q.S. 2 (Al Baqarah) : 177 )

177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Asbabun nuzul

( Q.S. 2 (Al Baqarah) : 277 )

277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.